Sweet Memory (1)

Kalian tentu pernah mengalami suatu kejadian yang akan selalu kalian kenang. Satu atau lebih kejadian yang demikian membekas dalam ingatan dan tak akan terlupa sampai kapan pun. Satu peristiwa sedih, bahagia, mengharukan atau bahkan menyakitkan hati. Nah, hari ini aku mau sharing tentang salah satu peristiwa tersebut. Mungkin bagi kalian cerita ini biasa saja tapi bagiku akan selalu menjadi kenangan.

Begini ceritanya…Btw ngomong “begini ceritanya..” mengingatkan aku pada acara KISMIS (Kisah Misteri) di RCTI dulu,masih ada yang inget? Setiap akan mulai menceritakan suatu “kisah misteri”, Caroline Zachrie sebagai host acara tersebut selalu memulai dengan frase berikut,”Begini ceritanya..”. Awal-awal memang biasa saja dan agak lucu, tapi lama-kelamaan ko malah jadi terkesan ga mutu dan nyebelin :p

Udah ah....kembali ke....laptop !! :p

Kejadian ini terjadi sekitar bulan februari lalu, dimana musim hujan sedang ganas-ganasnya melanda Jakarta. Hujan deras berlangsung hampir tiap hari disertai hembusan angin yang cukup kencang membuat jakarta kebanjiran dimana-mana. Para penghuni di sekitar kali ciliwung sudah siap mengungsi sejak jauh-jauh hari. Banjir kiriman dari Bogor dan sekitarnya semakin membuat sekitar 2/3 wilayah jakarta tenggelam. (ko jadi malah laporan banjir gini ya? :p)

Alkisah, suatu hari di bulan februari itu, jam sudah menunjukan pukul 6.30 malam. Sengaja hari itu aku pulang kantor agak telat menunggu waktu magrib dulu. Setelah shalat di mushala di lantai basement, aku segera menuju ke pintu gerbang kantorku. Ternyata waktu itu hujan sedang turun dengan cukup deras dan aku lupa tidak membawa jaket atau pun jas hujan.

Bingung dengan kondisiku yang tidak memungkinkan untuk pulang saat itu, apakah balik lagi ke tempat kerjaku atau tetap nekat pulang dengan resiko baju basah dan ancaman flu membayangi, tiba-tiba muncul seorang teman kantorku, sebut saja Indah (nama samaran) dengan membawa payung. Indah ini tinggal di daerah belakang kantor, lumayan dekat dari kosanku juga. Kami termasuk cukup akrab juga, secara tiap pagi sering jalan bareng ke kantor.

Ini profil singkatnya Indah dirangkum dari berbagai sumber :D

Nama : Indah

Umur : 25 tahun

Ciri fisik : - tinggi sekitar 170 cm, berat 50 kg

- ukuran vital (perkiraan aku) 33B-28-37

- geulis pastinya :D

Ketika melihatnya aku pun segera menyapa dan ternyata dia hendak pulang juga. Aku persilahkan dia duluan pulang karena aku tidak membawa payung or jas hujan. Eh dia malah nawarin pulang sepayung bareng dia, yaudah aku “dengan terpaksa” setuju bareng dia. Dengan agak kikuk aku segera membuka payung itu dan kita pun akhirnya berjalan pulang sepayung berdua ditengah hujan yang lumayan deras itu. Aiiih senangnya hatiku. (hihihi…spasang tanduk mulai muncul di sela rambut nih :D)

Baru aja kita berjalan keluar gerbang kantor, di trotoar tiba2 angin berhembus cukup kencang dan membawa terbang payung yang sedang kupegang. Setengah mati aku berlari-lari mengejar payung yang terbang terhembus angin itu. Indah pun cuman ketawa2 aja sambil melindungi mukanya yang kebasahan air hujan. Dengan penuh perjuangan, antara lain dengan hampir kesenggol motor dan dicium taxi, aku pun mendapatkan kembali “si payung terbang” :D yeah!!!

Kami pun melanjutkan perjalanan kembali dalam keadaan pakaian basah dan tubuh kedinginan. Aku tetap memegang payung melindungi kita dari air hujan Namun terasa ada yang “berbeda” sekarang. Indah dan aku cuma bisa tersenyum-senyum sepanjang jalan tanpa berucap sepatah katapun. Tersenyum mengingat kekonyolan kejadian “payung terbang” itu. Tubuh kita pun semakin merapat demi menjaga supaya tidak terlalu kedinginan (alasan!!!).

Akhirnya sampailah kita di depan rumahnya. Kuberikan payung itu kepadanya dan sebagai tanda perpisahan, aku tersenyum kepadanya seraya melambaikan tangan mengucapkan selamat malam dan lalu membalikkan badan dan berlari menembus hujan…

--The End--